Penyusunan Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Di Kota Depok

Saputra, Ridho Dwi Saputra (2025) Penyusunan Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Di Kota Depok. Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
00. Cover.pdf - Accepted Version

Download (325kB)
[thumbnail of BAB I-III] Text (BAB I-III)
01. BAB I-III.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (523kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
02. BAB IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
03. BAB V.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (87kB) | Request a copy
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
04. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version

Download (140kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
05. LAMPIRAN.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kota Depok diwajibkan memiliki dokumen rencana sistem penyediaan air minum (RISPAM) sebagai acuan pengembangan layanan air minum yang terpadu lintas pemangku kepentingan. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, penduduk tercatat 2.011.002 jiwa pada 2024 menurut Disdukcapil. Kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan air minum kian nyata dan menuntut pembaruan rencana berbasis data hingga tahun 2040. Penelitian ini menyusun pembaruan proyeksi kebutuhan air minum 2025–2040 untuk Kota Depok dengan pendekatan kebutuhan domestik dan non-domestik, faktor kehilangan air (NRW), serta faktor harian dan jam puncak, kemudian membandingkannya dengan kapasitas eksisting sistem penyediaan air minum (SPAM) kota. Parameter utama meliputi konsumsi domestik rata-rata 131,12 liter/kapita/hari sebagai dasar (asumsi konservatif), serta penurunan NRW bertahap dari 23,45% (2024) menjadi 20% (2040) sebagai sasaran pengelolaan kehilangan air. Hasil menunjukkan kebutuhan domestik meningkat dari 622,26 L/dt (2024) menjadi 1.243,74 L/dt (2040), sedangkan non-domestik dari 93,34 L/dt (2024) menjadi 186,56 L/dt (2040). Dengan demikian, kebutuhan rata-rata total bertambah dari sekitar 715,60 L/dt (2024) ke 1.430,30 L/dt (2040) (penjumlahan domestik+non-domestik). Jika dikonversi menjadi kebutuhan produksi setara (memperhitungkan NRW), kebutuhan mencapai ≈866,85 L/dt (2024) dan ≈2.000,19 L/dt (2040), hal ini menggambarkan beban nyata pada sistem produksi dan distribusi. Perbandingan terhadap kapasitas SPAM eksisting menegaskan adanya defisit struktural sejak tahun dasar, yang akan melebar tanpa intervensi pengembangan kapasitas dan pengendalian NRW. Temuan ini menegaskan dua poin utama. Pertama, gap pasokan hingga kebutuhan di Depok bersifat fundamental dan akan makin lebar menuju 2040 jika kapasitas produksi, cakupan jaringan, dan efisiensi (NRW) tidak ditingkatkan secara simultan. Kedua, prioritas kebijakan perlu diarahkan pada (i) percepatan penambahan kapasitas produksi dan optimalisasi sumber air baku, (ii) program pengurangan NRW menuju ≤20%, dan (iii) penataan urutan investasi jaringan berdasarkan area defisit tertinggi. Rangkaian rekomendasi ini dirumuskan untuk menjadi masukan teknis pada pembaruan RISPAM Kota Depok periode 2025–2040, sekaligus memberi dasar evaluasi kebijakan oleh Pemerintah Kota dan Pelaksana SPAM setempat.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (S1) - )
Uncontrolled Keywords: RISPAM, Kota Depok, Penyediaan Air Minum, Proyeksi Kebutuhan Air, Sumber Air Baku, Non Revenue Water (NRW), Strategi Pengembangan SPAM, Perencanaan Infrastruktur Air.
Subjects: Environmental Science and Technology
Environmental Science and Technology > Water Distribution Systems
Thesis > Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Program Studi Teknik Lingkungan
Depositing User: Ridho Dwi Saputra
Date Deposited: 03 Sep 2025 06:18
Last Modified: 03 Sep 2025 06:18
URI: https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/12110

Actions (login required)

View Item View Item