Analisis Etika dan Keadilan dalam Seleksi Tenaga Kerja dengan Hak Premi dari Warga Binaan Pemasyarakatan: Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Salemba

Indrianingsih, Prita and Satory, Agus (2025) Analisis Etika dan Keadilan dalam Seleksi Tenaga Kerja dengan Hak Premi dari Warga Binaan Pemasyarakatan: Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Salemba. Working Paper. Universitas Bakrie. (Submitted)

[thumbnail of pdf] Text (pdf)
Jurnal Prita Indrianingsih - 2251011070.pdf - Draft Version

Download (305kB)

Abstract

Pekerjaan bagi warga binaan narapidana merupakan salah satu instrumen penting dalam sistem pemasyarakatan untuk mendorong rehabilitasi, kemandirian ekonomi, dan reintegrasi sosial. Namun, proses seleksi tenaga kerja dengan hak premi (upah) warga binaan sering belum memiliki pedoman legal formal yang jelas, sehingga dapat menimbulkan persepsi ketidakadilan, ketidaktransparanannya, dan ketidakefektifan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses seleksi tenaga kerja dengan hak premi (upah) dari warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, dengan fokus pada mekanisme prosedur seleksi, kriteria yang digunakan, serta persepsi keadilan dan transparansi dari pihak warga binaan. Metode penelitian yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif yaitu sequential explanatory, dengan analisis data sekunder dari catatan pada registrasi yang tersimpan pada Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), data primer berupa wawancara dengan petugas pembinaan dan narapidana, observasi langsung, dan analisis dokumen terkait pedoman kerja dan pembinaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seleksi tenaga kerja dengan premi pada warga binaan mempertimbangkan beberapa faktor seperti etika dan kedisiplinan, jenis dan durasi hukuman, hingga kompetensi dan relevansi pelatihan kerja yang didapatkan. Namun yang menjadi faktor penting dalam peningkatan peluang warga binaan diterima sebagai pekerja adalah kompetensi yang didapat dari hasil pelatihan kerja dan sisa masa tahanan atau pidana dari warga binaan. Secara umum prosedur cenderung objektif, tetapi sebagian warga binaan tetap merasa ada unsur subjektif dalam proses seleksi tersebut. Hal ini disebabkan oleh komunikasi yang terbatas tentang publikasi kriteria dan waktu seleksi kepada seluruh warga binaan. Persepsi warga binaan bahwa peluang akses kerja tidak merata muncul terutama pada mereka yang baru masuk dan belum memiliki catatan pembinaan kemandirian. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan agar Lapas Kelas IIA Salemba merumuskan pedoman seleksi kerja yang lebih formal, terbuka, berbasis indikator objektif dengan memberikan bobot tinggi terhadap kriteria penting seperti kompetensi dan sisa masa tahanan; meningkatkan komunikasi terkait seleksi kerja kepada seluruh warga binaan; serta menetapkan sistem monitoring untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam pelaksanaan seleksi.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Uncontrolled Keywords: seleksi tenaga kerja, premi, warga binaan, keadilan organisasi, transparansi, pembinaan kemandirian, Lapas Kelas IIA Salemba
Subjects: Social Sciences > Social Sciences (General)
Management > Human Resource Management
Law > Law (General)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Magister Management
Depositing User: Prita Indrianingsih
Date Deposited: 23 Oct 2025 09:39
Last Modified: 24 Oct 2025 02:08
URI: https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/12857

Actions (login required)

View Item View Item