Qomariyah, Nurul (2018) Efek Gentar dari Minimum Essential Force I Indonesia Terhadap Konflik Indonesia-Malaysia di Ambalat. Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.
Preview |
Text (pdf)
00. Cover.pdf - Submitted Version Download (1MB) | Preview |
Text (pdf)
01. BAB I-III.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (pdf)
02. BAB IV-V.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (pdf)
03. BAB VI.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (378kB) |
|
Preview |
Text (pdf)
04. BAB Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Download (686kB) | Preview |
Text (pdf)
05. Lampiran.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (551kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah keefektivitasan dari program MEF (Minimum Essential Force) I dan implikasi penggentaran (deterrence) program tersebut terhadap kasus Ambalat. Konflik Indonesia-Malaysia di Ambalat dilihat melalui konsep eskalasi dan de-eskalasi. Untuk mengukur keefektivitasan dari fungsi penggentaran MEF I, penelitian ini berfokus terhadap dinamika persenjataan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia di Ambalat pada 2010-2014. Sebagai salah satu fungsi dari MEF, penggentaran merupakan hal krusial dalam pembentukan citra Indonesia sebagai negara dengan kekuatan pertahanan. Jika eskalasi terjadi, hal tersebut menunjukkan adanya kegagalan penggentaran. Sebaliknya, de-eskalasi akan terjadi jika penggentaran berhasil mencegah terjadinya gesekan militer baru. Dengan sendirinya, fungsi penggentaran ini akan berjalan sesuai dengan adanya keefektivitasan militer. Efektivitas dari militer Indonesia akan bekerja jika: (1) negara tersebut memiliki strategi pertahanan; (2) adanya struktur/proses dalam pelaksanaan strategi pertahanan; dan (3) negara memastikan seluruh sumber pertahanan negara untuk mampu melaksanakan strategi pertahanan secara komprehensif. Penggentaran diukur menggunakan metode kualitatif dengan cara membandingkan tiga fase konflik Ambalat: 1) 2005-2010; 2) 2010-2014; dan 3) 2015-2017. Fase kedua (2010-2014) terjadi seiring dengan waktu pelaksanaan MEF I. Penelitian ini menemukan bahwa penggentaran MEF I gagal untuk mencegah terjadinya eskalasi dalam fase konflik ketiga (2015-2017). Dengan demikian, hal tersebut membuktikan bahwa program MEF I tidak berjalan secara efektif. Hal tersebut turut menunjukkan ketidak efektivitasan dari militer Indonesia hingga akhir dari periode pelaksanaan MEF I. Kata kunci: Minimum Essential Force, penggentaran, konflik antar negara.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir (S1) - ) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Minimum Essential Force, penggentaran, konflik antar negara. |
Subjects: | Political Science > International Relations Thesis > Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Politik |
Depositing User: | Nurul Qomariyah |
Date Deposited: | 23 Aug 2018 09:01 |
Last Modified: | 23 Aug 2018 09:13 |
URI: | https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/1572 |
Actions (login required)
View Item |