Djamaris, Aurino Rilman Adam (2021) Analisis Kelayakan Finansial Rumah Produksi Bersama (Factory Sharing) Koperasi/UKM di Provinsi Nusa Tenggara Timur (9 September 2021- 4 November 2021). Project Report. Universitas Bakrie, Jakarta. (Unpublished)
Preview |
Text (pdf)
Laporan PkM_ Analisis Kelayakan Finansial Rumah Produksi Bersama.pdf - Accepted Version Download (937kB) | Preview |
Abstract
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 1980-an merupakan pemasok ternak sapi potong ke Pulau Jawa dengan bobot badan minimal 250 kg/ekor. Namun, kemampuan tersebut makin menurun karena berbagai kendala yang dihadapi. Padang penggembalaan merupakan keunggulan komparatif dengan sistem pemeliharaan digembalakan. Langkah kebijakan untuk memacu NTT kembali sebagai sumber ternak sapi potong di antaranya adalah perbaikan padang penggembalaan dan pengelolaannya dan penerapan model integrasi padi-sapi untuk mengantisipasi berkurangnya area penggembalaan dan meningkatkan daya dukung pakan. Pengembangan ternak sangat ditentukan oleh daya dukung wilayah, khususnya ketersediaan pakan berupa hijauan pakan (rumput dan leguminosa) dan limbah pertanian/perkebunan. Hijauan pakan ternak dapat bersumber dari rumput alam maupun rumput yang dibudidayakan, selain dari padang penggembalaan. Kondisi daya dukung wilayah sangat menentukan potensi pengembangan ternak sapi potong spesifik lokasi. Oleh karena itu, pengembangan ternak berbasis wilayah sangat menentukan peningkatan produktivitas dalam mendukung produksi daging nasional. Kebijakan Pemerintah Daerah berkaitan dengan peternakan sapi diantaranya adalah pengendalian pemotongan sapi betina produktif, Perbaikan kualitas genetik dilakukan melalui kawin alam dengan pejantan unggul, maupun pengembangan gertak berahi dan inseminasi buatan. Strategi ini diharapkan mampu memacu peningkatan populasi sapi potong dan mengembalikan peran NTT sebagai pemasok sapi ke Pulau Jawa. Keberadaan para pelaku bisnis UKM peternak sapi diharapkan memberikan andil yang cukup signifikan bagi pembangunan perekonomian daerah dan nasional. Dalam hal ini usaha yang mereka bangun menyerap tenaga kerja di daerahnya masing-masing. Diperlukan campur tangan dari pemerintah maupun swasta untuk mendorong perkembangan UKM peternak sapi yang diharapkan bersama. Pengembangan Factory Sharing (Rumah produksi Bersama) ini dibuat untuk mencapai peningkatan daya saing produk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) dengan mengembangkan perekonomian lokal. Lokal dikonotasikan dengan suatu area yang relatif terbatas, dimana pemanfaatan berbagai sumber daya alam, manusia, sosial, fisik, teknologi, dan kelembagaan dapat ditingkatkan lebih intensif dan interaktif untuk meningkatkan kegiatan perekonomian lokal dan tingkat kehidupan masyarakat lokal yang lebih sejahtera.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | Business > Entrepreneur Management > Business Plan > Business > Entrepreneur Science Paper > Research Report |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Manajemen |
Depositing User: | Users 2 not found. |
Date Deposited: | 17 Feb 2022 14:17 |
Last Modified: | 17 Feb 2022 14:17 |
URI: | https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/5957 |
Actions (login required)
View Item |