RESPON INDONESIA TERHADAP KAMPANYE NEGATIF KELAPA SAWIT YANG DILARANG MASUK KE PASAR UNI EROPA 2018 – 2021

Raissa, Soraya (2022) RESPON INDONESIA TERHADAP KAMPANYE NEGATIF KELAPA SAWIT YANG DILARANG MASUK KE PASAR UNI EROPA 2018 – 2021. Tugas Akhir (S1) - thesis, UNIVERSITAS BAKRIE.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
00 Cover.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (497kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB I-III] Text (BAB I-III)
01 BAB I-III.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (375kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
02 BAB IV.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (863kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
03 BAB V.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (20kB) | Request a copy
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
04 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version

Download (32kB) | Preview
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
05 LAMPIRAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (183kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menjabarkan cara Pemerintah Indonesia dalam menyikapi isu kampanye negatif yang dilakukkan pihak Uni Eropa terhadap klaim negatif produk kelapa sawit asal Indonesia. Uni Eropa meluncurkan kebijakan RED II yang dianggap sangat mengganggu sistem ekspor sawit Indonesia menuju pasar Eropa. Pada kenyataannya minyak sawit merupakan produk unggulan di kawasan Uni Eropa dibandingkan dengan hasil minyak nabati lainnya seperti minyak kanola,minyak bunga matahari dan minyak kedelai. Indonesia merupakan Negara terbesar produsen dari minyak kelapa sawit dan tidak dapat dipungkiri bahwa hasil dari perdagangan internasional sawit antar Negara ini sangat menguntungkan bagi pemasukan devisa Negara. Akan tetapi dengan adanya keuntungan yang diraih oleh Indonesia,terdapat juga sisi dimana pihak Eropa khawatir dengan menonjolnya popularitas dari minyak sawit,mereka merasa takut bahwa minyak nabati jenis lainnya kalah eksistensi dan minat di pasaran negaranya. Maka dari itu pihak Uni Eropa mengeluarkan kebijakan dalam pembatasan masuknya produksi minyak sawit ke wilayah Uni Eropa dengan menegaskan kebijakan Renewable Energy Directive II ( RED II). Penelitian ini mengangkat pertanyaan penelitian “ Bagaimana respon yang diberikan Indonesia dalam menghadapi kampanye negatif kelapa sawit yang dilarang masuk pasar Uni Eropa 2018-2021?” Untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut maka penulis menjelaskan dengan konsep diplomasi publik. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menekankan pada sikap Pemerintah dalam menyikapi dan bagaimana diplomasi yang dilakukkan Indonesia dalam meraih citra baik dalam hubungan perdagangan internasional ini. Selain kebijakan RED II yang telah efektif berjalan hingga saat ini, Indonesia juga berupaya dalam mengembalikan klaim negatif terhadap citra kelapa sawit dimata dunia yang dikarenakan pihak Eropa membuat klaim bahwa sawit Indonesia bersifat tidak ramah lingkungan. Indonesia selaku Negara produsen sawit terbesar tentu saja menyangkal perihal negatif tersebut yang berupaya negosiasi dalam diplomasi publik guna menata kembali nama baik Indonesia terutama pada sektor industri Crude Palm Oil (CPO).

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (S1) - )
Uncontrolled Keywords: Renewable Energy Directive(RED), Crude Palm Oil( CPO), Kampanye Negatif, Renewable Energy Directive (RED), Crude Palm Oil (CPO), Negative Campaign
Subjects: Political Science > International Relations
Thesis > Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Politik
Depositing User: Soraya Raissa
Date Deposited: 22 Aug 2022 07:56
Last Modified: 22 Aug 2022 07:56
URI: https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/6713

Actions (login required)

View Item View Item