VARIASI RESISTIVITY PADA KONDISI GEOLOGI INDONESIA

Chandradini, Siti Rizkya (2023) VARIASI RESISTIVITY PADA KONDISI GEOLOGI INDONESIA. Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
00. Cover.pdf - Submitted Version

Download (590kB)
[thumbnail of BAB I-III] Text (BAB I-III)
01. BAB I - III.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
02. BAB IV.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (663kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
03. BAB V.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (387kB) | Request a copy
[thumbnail of Daftar Pustaka]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
04. BAB Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version

Download (304kB) | Preview
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
05. Lampiran.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Struktur bawah tanah permukaan kemungkinan merupakan suatu sistem perlapisan dengan nilai resistivitas yang berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi nilai resistivitas ini antara lain: homogenitas tiap tanah, kandungan mineral logam, kandungan aquifier (misalnya: air, minyak dan gas), porositas, permeabilitas, suhu dan umur geologi tanah. Adanya kenyataan ini menunjukkan bahwa bila dilakukan pengukuran di permukaan, maka yang diukur bukan resistivitas yang sebenarnya, melainkan kombinasi nilai resistivitas berbagai macam tanah, baik karena variasi lateral maupun vertikal. Nilai resistivitas di setiap titik akan memiliki besar yang berbeda, sehingga menyebabkan bidang equipotensial menjadi tidak beraturan. Metode resistivitas adalah salah satu metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari sifat resistivitas dari lapisan batuan di bawah permukaan (Santoso, 2002). Prinsip kerja metode resistivitas adalah mempelajari aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. Hal ini meliputi pengukuran potensial, arus, dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi (buatan). Penginjeksian arus ke dalam bumi melalui dua elektroda dapat menimbulkan beda potensial. Hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda dapat digunakan untuk menurunkan variasi harga resistivitas lapisan di bawah titik ukur (sounding point). Berdasarkan nilai resistivitasnya, maka batuan ataupun mineral di alam dibedakan menjadi 3 yaitu konduktor baik, konduktor sedang, dan isolator. Konduktor baik terjadi jika nilai resistivitasnya sangat kecil, berkisar antara 10-8-1 Ωm, contohnya metal (logam-logam), grafit, dan sulfida. Konduktor sedang terjadi jika nilai resistivitasnya 10-7-1 Ωm, contohnya beberapa oksida, ore, dan batuan porous yang mengandung air. Isolator terjadi jika tidak dapat mengalirkan arus listrik dan harga resistivitasnya sangat tinggi, lebih besar dari 107 Ωm. Batuan ini terdiri dari mineral silikat, fosfat, karbonat, dll. Dari data hasil perhitungan tersebut, sampel tanah yang di uji termasuk ke dalam golongan konduktor sedang, karena nilai resistivitasnya 1-107Ωm. Nilai resistivitas akan semakin besar jika kandungan air dalam batuan berkurang. Dari data hasil perhitungan di atas, sampel tanah yang di uji termasuk ke dalam golongan konduktor sedang, karena nilai resistivitasnya 1-107 Ωm.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (S1) - )
Uncontrolled Keywords: nilai resistivitas, metode geolistrik, beda potensial, arus listrik
Subjects: Civil Engineering
Thesis > Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Siti Rizkya Chandradini
Date Deposited: 16 Oct 2023 08:36
Last Modified: 16 Oct 2023 08:36
URI: http://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/8768

Actions (login required)

View Item View Item