Tinjauan Pustaka Orkestrasi Layanan Docker Swarm dan OpenShift Container Management

Santoso, Berkah I. and Kuntarto, Guson P. and Gunawan, Irwan Prasetya and Lestanto, Yusuf (2024) Tinjauan Pustaka Orkestrasi Layanan Docker Swarm dan OpenShift Container Management. Program Studi Informatika, Universitas Bakrie. (Unpublished)

[thumbnail of pdf] Text (pdf)
Orkestrasi_Layanan_Docker_Swarm.pdf - Draft Version

Download (1MB)

Abstract

Pengembangan aplikasi yang memiliki waktu rilis cepat, bersifat modular dan stabil merupakan hal wajib yang menjadi tuntutan organisasi atau perusahaan saat ini. Kecepatan pengembangan aplikasi modular tersebut membutuhkan sumber daya komputasi yang harus selalu tersedia, kapasitas sumber daya yang bersifat elastis dan orkestrasi varian sumber daya yang efisien. Variasi model sumber daya komputasi mulai dari Infrastructure-as-a-Service (IaaS) hingga Platform-as-a-Service (PaaS) merupakan kebutuhan developer maupun pihak operational aplikasi yang bersifat mandatory dan umum digunakan dalam rangka percepatan time-to-deliver aplikasi modern dari ranah development kepada production[1]. Terdapat beragam terobosan pada sisi penyediaan sumber daya komputasi terhadap kebutuhan pengembangan aplikasi secara micro-services–penambahan komponen-komponen layanan pada kode sumber aplikasi yang bersifat modular, adaptif dan berskala mikro, fungsional, membutuhkan dukungan layanan multi-cloud dengan pendekatan berbasis container. Beberapa platform orkestrasi container seperti Kubernetes dan pengelolaan Docker memiliki keterbatasan berikut keunggulan masing-masing. Kubernetes dirasakan masih memiliki keterbatasan kinerja secara keseluruhan apabila dibandingkan dengan Docker, sedangkan Docker pada mode Swarm terlihat memiliki keterbatasan pada pengelolaan platform yang bersifat heterogen[2]. Tantangan tim developer dan tim operations (DevOps) adalah bagaimana memanfaatkan kekayaan fitur sekaligus melakukan orkestrasi antara fleksibilitas Kubernetes dengan kinerja maksimal Docker pada mode Swarm untuk membentuk aplikasi modern berbasis micro-services dalam rangka peningkatan waktu pengembangan dan implementasi. Penulis mencoba untuk memberikan tinjauan literatur yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengembang aplikasi modern yang masih membutuhkan mekanisme orkestrasi terintegrasi terhadap layanan berbasis container dengan memanfaatkan dukungan layanan multi-cloud agar antar komponen micro-services memiliki fungsionalitas maksimal dari masingmasing cloud infrastructure dan percepatan deployment aplikasi modern. Kubernetes, Docker Swarm dan Apache Mesos dapat menangani cluster container Docker secara efisien dan mampu melakukan pengelolaan beragam layanan, walaupun pendekatan teknis antara ketiga platform orkestrasi tersebut memiliki perbedaan. Beban overhead Kubernetes memberikan hasil yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan Docker pada mode Swarm yang memiliki beban overhead lebih rendah. Sedangkan pada Apache Mesos memberikan unjuk kerja yang tinggi pada mekanisme berbagi pakai sumber daya komputasi untuk beragam platform. Pada hasil keseluruhan, kita dapat melihat kinerja dan overhead ketiga platform orkestrasi container tersebut, yaitu Kubernetes memiliki kinerja lebih rendah dibandingkan dengan Docker pada mode Swarm atau Apache Mesos. Pada sisi lain, Kubernetes yang dijalankan pada implementasi desain kompleks menghasilkan sifat response yang lebih fleksibel dan memiliki kemampuan lebih baik apabila dibandingkan dengan Docker pada mode Swarm dan Apache Mesos, sehingga kedua orchestration containerized platform tersebut memiliki karakteristik unik masing-masing.

Item Type: Other
Subjects: Computer Science > Enterprise Resource Planning (ERP)
Science Paper > Research Report
Divisions: Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Program Studi Informatika
Depositing User: Ahmad Yani
Date Deposited: 01 Apr 2024 06:14
Last Modified: 01 Apr 2024 06:19
URI: http://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/9403

Actions (login required)

View Item View Item