PENGELOLAAN SOCIAL MEDIA MARKETING KEDAI KAWA WAHIDIN DALAM MEMASARKAN PRODUK BERDASARKAN CUSTOMER EXPERIENCE

Subani, Ahmad Harmig (2024) PENGELOLAAN SOCIAL MEDIA MARKETING KEDAI KAWA WAHIDIN DALAM MEMASARKAN PRODUK BERDASARKAN CUSTOMER EXPERIENCE. Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.

[thumbnail of 00. Cover] Text (00. Cover)
00. Cover.pdf - Accepted Version

Download (203kB)
[thumbnail of 01. BAB I-III] Text (01. BAB I-III)
01. BAB I-III.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (567kB) | Request a copy
[thumbnail of 02. BAB IV] Text (02. BAB IV)
02. BAB IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (213kB) | Request a copy
[thumbnail of 03. BAB V] Text (03. BAB V)
03. BAB V.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (114kB) | Request a copy
[thumbnail of 04. DAFTAR PUSTAKA] Text (04. DAFTAR PUSTAKA)
04. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version

Download (114kB)
[thumbnail of 05. lampiran] Text (05. lampiran)
05 lampiran.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (173kB) | Request a copy

Abstract

Jejaring sosial adalah fenomena yang sejalan dengan pengembangan dunia digital dan internet. Penggunaan jejaring sosial pada saat ini lebih banyak digunakan sebagai bisnis, pencarian informasi atau kegiatan lainnya. Pesatnya perkembangan di dunia digital seperti sekarang ini, mulai banyak toko berbasis digital bermunculan dan membuat industri yang cukup untuk menjelajahi jejaring sosial. Salah satunya adalah bisnis online shop dan entertaintment. Para pelaku bisnis ini perlu mengikuti perkembangan ekonomi saat ini menuju era digital yang berbasis internet. Dengan perubahan ekonomi berbasis platform digital, banyak pebisnis kini menggunakan media jejaring sosial sebagai alat untuk memasarkan produknya yang membuat persaingan bisnis melalui digital semakin kompetitif dalam memasarkan produknya. Saat ini, kedai kopi berperan sebagai tempat berkumpulnya berbagai kelas sosial, berkumpul dan berbagi informasi, baik itu perjalanan bisnis, sekolah, konferensi, rapat atau kegiatan lainnya. Menurut Ajiwibawani & Edwar (2015), kafe adalah tempat makan dan minum, yang disajikan dengan cepat dan menawarkan istirahat yang santai atau informal. Ini juga merupakan jenis restoran yang menawarkan tempat duduk di dalam dan di sekitar area kopi. Tidak hanya untuk bersantai, tetapi juga untuk melakukan pekerjaan rumah. Kerap juga dijadikan sebagai tempat pertemuan santai agar dapat berbincang lebih santai dan hangat untuk mencari ide-ide kreatif. Selain itu, kafe manapun bisa digunakan untuk kebutuhan ruang tertentu. Jakarta adalah kota besar dan banyak orang dari berbagai daerah berimigrasi atau tinggal di Jakarta. Sebagian besar penduduknya adalah pekerja kantoran, pebisnis, dan pelajar. Kafe, yang juga kerap diidentikkan dengan coffee shop, merupakan tempat yang tepat bagi orang-orang untuk menikmati waktu senggang di luar jam kerja. Di setiap sudut Jakarta terdapat banyak kafe dengan berbagai tema, desain, konsep, dan lainnya. Kedai Kawa Wahidin mengambil tema budaya Minangkabau, dengan target pasar pendatang Minangkabau dan penduduk asli Minang di Jakarta yang terletak di tengah kota yakni di Manggarai, Jakarta Selatan. Selain menawarkan konsep Budaya Minangkabau dan makanan khas minangkabau, Kedai Kawa Wahidin juga menawarkan Live Music pada akhir pekan. Fasilitas yang diberikan oleh Kedai Kawa Wahidin memikat para perantau untuk berkunjung, meskipun suasana yang diberikan bernuansa tradisional ditengah kota besar namun cukup banyak orang yang antusias untuk menikmati musik daerah dan menu khas Minangkabau. Kafe ini memiliki banyak kapasitas tempat bersantai, baik di outdoor yang berada di bawah rindangnya pepohonan dan lesehan dengan nuansa vintage modern. Konsep vintage modern Kedai Kawa Wahidin, memiliki kesan tradisional yang dapat dilihat dari tempatnya yang kental dengan gaya vintage namun dibalur dengan bangunan yang disusun dengan gaya modern. Kedai Kawa Wahidin merupakan kafe pertama yang membuat populer banyak jenis makanan dan minuman Minangkabau, seperti pisang kapik, kopi kawa, dan banyak lagi. Kedai Kawa Wahidin ini tidak hanya dapat dijadikan tempat bersantai tetapi juga dapat menjadi tempat pertemuan atau rapat dengan klien untuk membahas bisnis, hingga tempat untuk bertemu dengan teman lama semasa di kampung. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pemilik kedai kawa wahidin, kafe ini dapat menampung lebih dari 100 orang konsumen. Kafe ini buka dari jam 16.00 – 00.00 WIB dengan sistem pekerja shift, umumnya konsumen banyak berkunjung pada jam pulang kerja hingga malam. Pada akhir pekan maupun tanggal merah kafe ini dapat dikunjungi 300 konsumen bahkan lebih. Maraknya bisnis kafe di zaman sekarang ini membuat persaingan yang sengit dalam melakukan pemasaran. Untuk itu pihak pengelola kafe harus dapat melakukan strategi komunikasi pemasaran yang lebih kreatif dalam membangun hubungan dengan konsumennya. Di tengah persaingan yang ketat ini Kedai Kawa Wahidin memulai bisnisnya dengan kompetitor yang sudah top of mind bagi masyarakat salah satunya Lapau Bukittinggi. Lapau Bukittinggi merupakan kafe yang memiliki konsep budaya yang terletak di Rawa Belong, Jakarta Barat. Kafe Lapau Bukittinggi memiliki daya tarik yang cukup baik sehingga ramai dikunjungi, namun Lapau Bukittinggi memiliki kekurangan untuk menanpung pengunjung dalam kapasitas besar apalagi pada saat akhir pekan, dan tidak memiliki live musik. Disamping itu, Lapau Bukittinggi hanya menyediakan menu makanan dan minuman biasa seperti konsep kafe tradisional pada umumnya semacam indomie, gorengan dan sebagainya. Setiap bisnis harus memiliki strategi komunikasi pemasaran yang kreatif, akurat, dan mampu menyampaikan apa yang dibutuhkan calon pelanggan untuk mendapatkan perhatian dan loyalitas konsumen terhadap bisnis tersebut. Setiap perusahaan tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk melakukan pemasarannya. Beberapa media dapat digunakan dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran seperti media online (internet) dan media offline (poster, brosur, dari mulut ke mulut). Media dapat menciptakan kegiatan pemasaran yang efektif dan mampu menangkap minat konsumen. Dalam menentukan pilihan calon pelanggan, perusahaan harus mampu menarik keunggulan yang tidak terlihat pada perusahaan lain. Hal inilah yang menjadi kunci utama dalam memasarkan produk melalui social media marketing. Strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan adalah yang mampu mendekatkan calon konsumen dengan meningkatkan producting perusahaan. Banyaknya strategi yang digunakan dalam persaingan bisnis membuat konsumen bingung dalam menentukan pilihannya, belum lagi perkembangan teknologi membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi lebih keras. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus mampu mengajak dan meyakinkan konsumen dengan strategi komunikasi pemasaran yang out of the box. Promosi yang digunakan di seluruh perusahaan adalah melalui komunikasi. Komunikasi memainkan peran penting dan efektif dalam mencapai strategi pemasaran. Menurut Effendy, komunikasi memiliki banyak kegunaan diantaranya adalah menghibur, menginformasikan, mendidik, dan mempengaruhi seseorang (Effendy & Sujarman, 2013). Salah satu keputusan pemasaran terpenting dalam strategi pengembangan produk melibatkan producting. Sebuah merek harus mampu memuaskan keinginan dan keinginan konsumen serta memberikan kualitas terbaik dalam melayani konsumen, dan merekharus memiliki banyak relasi agar konsumen dapat mempercayai dan mempercayai merek tersebut, menyukainya dan menjadi bagian darinya. dari diri mereka sendiri. Dengan demikian, loyalitas konsumen terhadap merek lebih mudah terbentuk karena kepercayaan akan membentuk hubungan dengan nilai tambah yang tinggi. Menurut Shimp (Wahid & Puppita, 2017) kesadaran merek adalah pengetahuan khusus tentang merek perusahaan yang tersimpan di benak pembeli, ketika pembeli memikirkan produk dari merek perusahaan dan betapa mudahnya adalah untuk pembeli untuk mengingat produk yang sama melalui media sosial. Perusahaan berusaha menarik dan menarik pembeli sebanyak-banyaknya, agar dapat merebut pangsa pasar yang besar, sehingga produk tersebut dapat menjadi trendsetter bagi produk perusahaan lain. (Ivan, 2013: 7). Dengan memberikan informasi merek utama dan manfaat produk yang mungkin dibutuhkan konsumen sekarang dan di masa depan, perusahaan dapat melacak keinginan konsumen akan produk yang belum tersedia. Bisnis tidak hanya membutuhkan kesadaran dalam bisnisnya, tetapi mereka juga membutuhkan konsumen agar bisnisnya tetap berjalan sesuai dengan visi dan misinya. Kedai Kawa Wahidin selalu mengutamakan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang sangat baik dengan menciptakan komunikasi yang baik agar konsumen nyaman dan sangat mengenal produk ini. Strategi komunikasi dari kafe ini lah yang membuat peneliti tertarik ingin menganalisis dan mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang akan digunakan Kedai Kawa Wahidin untuk meningkatkan social media marketing di tengah – tengah persaingan bisnis kafe yang ketat. Bersama tugas akhir ini peneliti akan mengangkat judul tentang “Pengelolaan Social Media Marketing Kedai Kawa Wahidin Dalam Memasarkan Produk Berdasarkan Customer Experience” guna mendalami strategi komunikasi pemasaran untuk meningkatkan penjualan melalui komersialisasi jejaring sosial perusahaan. Sebagai dukungan dalam pekerjaan tugas akhir ini, peneliti mengutip data sekunder berasal dari buku, majalah, artikel, dan penelitian.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (S1) - )
Uncontrolled Keywords: Jejaring sosial, digital dan internet. Penggunaan jejaring sosial media, pengalaman konsumen, digital marketing.
Subjects: Communication Science > Marketing Communications
Thesis > Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Ahmad Harmig Subani
Date Deposited: 13 Sep 2024 07:34
Last Modified: 13 Sep 2024 07:34
URI: https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/10487

Actions (login required)

View Item View Item