REPRESENTASI ANAK LAKI-LAKI INDONESIA DALAM KELUARGA PADA KARAKTER MOKO DI FILM 1 KAKAK 7 PONAKAN: ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE

Santauli, Dorothy Aprilya (2025) REPRESENTASI ANAK LAKI-LAKI INDONESIA DALAM KELUARGA PADA KARAKTER MOKO DI FILM 1 KAKAK 7 PONAKAN: ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE. Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
00.Cover.pdf - Accepted Version

Download (614kB)
[thumbnail of 01. BAB i-iii] Text (01. BAB i-iii)
01.BAB I - III.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (817kB) | Request a copy
[thumbnail of 02. BAB IV] Text (02. BAB IV)
02. BAB IV .pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of 03. BAB V] Text (03. BAB V)
03. BAB V .pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (130kB) | Request a copy
[thumbnail of 04. BAB Daftar Pustaka] Text (04. BAB Daftar Pustaka)
04. Bab Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version

Download (141kB)
[thumbnail of 05. Lampiran] Text (05. Lampiran)
05. Lampiran.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (597kB) | Request a copy

Abstract

REPRESENTASI ANAK LAKI-LAKI INDONESIA DALAM KELUARGA PADA KARAKTER MOKO DI FILM 1 KAKAK 7 PONAKAN: ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE DOROTHY APRILYA SANTAULI ABSTRAK Fenomena generasi sandwich di Indonesia memperlihatkan bagaimana anak laki-laki dalam keluarga kerap memikul beban finansial, emosional, dan sosial lintas generasi. Hal ini tergambar dalam film 1 Kakak 7 Ponakan melalui karakter Moko yang menjadi tulang punggung keluarga setelah kehilangan orang tua. Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi anak laki-laki dalam keluarga melalui karakter Moko, menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske pada tiga level kode: realitas, representasi, dan ideologi. Data penelitian diperoleh dari analisis adegan film serta triangulasi sumber melalui wawancara dengan generasi sandwich, ustaz, psikolog, dan dokter spesialis anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada level realitas, Moko digambarkan dengan ekspresi, gesture tubuh, dan situasi sosial-ekonomi yang menegaskan beban ganda sebagai pencari nafkah sekaligus pengasuh. Dokter anak menegaskan bahwa beban seperti ini berpotensi mengganggu tumbuh kembang remaja, memicu stres kronis, dan memengaruhi kontrol emosi. Pada level representasi, teknik sinematografi, dialog, dan setting memperkuat konstruksi Moko sebagai figur laki-laki pekerja keras yang penuh pengorbanan, sementara triangulator psikolog menunjukkan bahwa karakter ini mencerminkan tekanan psikologis khas generasi sandwich. Pada level ideologi, karakter Moko merepresentasikan maskulinitas hegemonik yang berpadu dengan empati dan kepedulian, mengindikasikan pergeseran nilai budaya: laki-laki tidak hanya dilihat sebagai pencari nafkah, tetapi juga figur pengasuh emosional. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa film 1 Kakak 7 Ponakan merepresentasikan anak laki-laki sebagai figur sentral yang memikul tanggung jawab lintas generasi sekaligus mengungkap pesan ideologis tentang pengorbanan, tanggung jawab, dan transformasi peran maskulinitas dalam budaya Indonesia. Penelitian ini berkontribusi pada kajian representasi gender dan media, sekaligus memberi masukan praktis bagi pembuat film untuk lebih sensitif terhadap hak tumbuh kembang anak. Kata kunci: Representasi, Anak Laki-laki, Film, Semiotika John Fiske, Generasi Sandwich, Maskulinitas Hegemonik.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (S1) - )
Uncontrolled Keywords: Representasi, Anak Laki-laki, Film, Semiotika John Fiske, Generasi Sandwich, Maskulinitas Hegemonik.
Subjects: Communication Science > Marketing Communications
Communication Science > Semiotics and Consumer Culture
Thesis > Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Dorothy Aprilya Santauli
Date Deposited: 12 Sep 2025 08:10
Last Modified: 12 Sep 2025 08:10
URI: https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/12390

Actions (login required)

View Item View Item