Chairani, Lativa (2016) Efek Pengolahan Skala Rumah Tangga terhadap Kandungan Komponen Fenolik dan Aktivitas Antioksidan pada Daun Katuk (Sauropus androgynus). Tugas Akhir (S1) - thesis, UNIVERSITAS BAKRIE.
Preview |
Text (pdf)
00. Cover.pdf - Submitted Version Download (714kB) | Preview |
Text (pdf)
01. BAB I-III.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (345kB) |
|
Text (pdf)
02. BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (515kB) |
|
Text (pdf)
03. BAB V.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (86kB) |
|
Text (pdf)
04. BAB Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (14kB) |
|
Text (pdf)
05. Lampiran.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (503kB) |
Abstract
Daun katuk (Sauropus androgynus) secara tradisional biasa dikonsumsi masyarakat sebagai sayuran bening atau lalapan untuk meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) bagi wanita yang sedang menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasakan skala rumah tangga terhadap kandungan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan daun katuk. Tahapan penelitian dimulai dengan persiapan bahan, proses pemasakan skala rumah tangga (perebusan, pengukusan, dan pemanasan dengan microwave), ekstraksi, analisis total phenolic content (TPC), dan analisis aktivitas antioksidan (2,2-diphenyl-1-picryhydrazyl (DPPH)). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai TPC dapat meningkat ataupun menurun dibandingkan daun katuk segar, tergantung pada jenis pemasakan skala rumah tangga yang dilakukan. Nilai TPC tertinggi terdapat pada daun katuk yang dipanaskan dengan microwave selama 1 menit yaitu 148,02 mg/100 g berat segar, sementara nilai TPC terendah terdapat pada daun katuk yang direbus pada suhu 100oC selama 15 menit yaitu 12,67 mg/100 g berat segar. Aktivitas antioksidan daun katuk yang telah mengalami pemasakan skala rumah tangga menurun secara bervariasi. Nilai ascorbic acid equivalent antioxidant activity (AEAC) tertinggi terdapat pada daun katuk segar yaitu 67,02 mg/100 g berat segar, sementara nilai AEAC terendah terdapat pada daun katuk yang direbus pada suhu 100oC selama 15 menit yaitu 23,00 mg/100g berat segar.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir (S1) - ) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | daun katuk, Sauropus androgynus, total senyawa fenolik, aktivitas antioksidan, pemasakan skala rumah tangga |
Subjects: | Food Science and Technology Thesis > Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Lativa Chairani |
Date Deposited: | 31 Aug 2016 05:07 |
Last Modified: | 31 Aug 2016 05:07 |
URI: | https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/267 |
Actions (login required)
View Item |