REPRESENTASI EROTISME PADA TARI GANDRUNG BANYUWANGI (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA TARI GANDRUNG BANYUWANGI)

Mahadewi, Kellina (2019) REPRESENTASI EROTISME PADA TARI GANDRUNG BANYUWANGI (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA TARI GANDRUNG BANYUWANGI). Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.

[thumbnail of pdf]
Preview
Text (pdf)
00 COVER.pdf - Submitted Version

Download (806kB) | Preview
[thumbnail of pdf] Text (pdf)
01 BAB I-III.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of pdf] Text (pdf)
02 BAB IV.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (473kB)
[thumbnail of pdf] Text (pdf)
03 BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (92kB)
[thumbnail of pdf]
Preview
Text (pdf)
04 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version

Download (91kB) | Preview
[thumbnail of pdf] Text (pdf)
05 LAMPIRAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (256kB)

Abstract

Representasi Erotisme pada Tari Gandrung Banyuwangi (Anaisis Semiotika Roland Barthes terhadap Tari Gandrung Banyuwangi) Kellina Mahadewi ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai representasi erotisme terhadap Tari Gandrung Banyuwangi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana FPI merepresentasikan tari Gandrung sebagai sesuatu yang erotis. Peneliti mengumpulkan data berupa observasi video dan data sekunder berupa buku, jurnal, artikel di internet yang mendukung penelitian ini. Unsur erotisme yang dinilai terdapat dalam tarian ini yaitu terletak pada gerakan pinggul dan bahu serta tata busana yang memperlihatkan area dada serta membentuk lekuk tubuh penari dengan jelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Gandrung tidak memiliki aspek erotis. Erotisme merupakan hasil dari konotasi setiap individu dan dapat berbeda-beda antar individu satu dengan lainnya. Setiap produk budaya tidak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang erotis atau tidak tanpa menilik motif dan harus menempatkan sudut pandang yang tepat. Jika produk budaya ditampilkan dengan tujuan mengedukasi masyarakat, maka akan berbeda degan produk budaya yang ditampilkan dengan tujuan untuk menggoda. Selain motif dan sudut pandang, lokasi penyalenggaraannya pun harus disesuaikan. Jika digelar di ruang publik tidak akan menjadi masalah, berbeda halnya jika kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam pesantren. Kata Kunci: Tari Gandrung Banyuwangi, Erotisme, Representasi, Semiotik

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (S1) - )
Uncontrolled Keywords: Tari Gandrung, Erotisme, Semiotika
Subjects: Communication Science > Mass Media Communication
Thesis > Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Kellina Mahadewi
Date Deposited: 26 Aug 2019 05:32
Last Modified: 26 Aug 2019 05:32
URI: https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/2763

Actions (login required)

View Item View Item