Fairus, Sirin and Rohajawati, Siti and Nursetyowati, Prismita and Irawan, Diki Surya (2018) PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS B3 DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KOTA DEPOK (LAPORAN). Universitas Bakrie. (Unpublished)
Preview |
Text (pdf)
Laporan Progress Penelitian PDUPT Part 1.pdf - Draft Version Download (244kB) | Preview |
Text (pdf)
Laporan Progress Penelitian PDUPT Part 2.pdf - Draft Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Kotamadya Depok memiliki beberapa jenis fasilitas kesehatan, diantaranya adalah 35 unit puskesmasyang terdiri dari 11 puskesmas berstatus Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang membawahi 24 puskesmas berstatus Unit Pelaksana Fungsional (UPF). Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pelayanan puskesmas ini menghasilkan limbah medis padat dan masuk kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Apabila limbah ini tidak dikelola dengan baik, maka akan beresiko membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tata cara dan persyaratan teknis pengelolaan limbah dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan telah diatur melalui perangkat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No.56 tahun 2015. Namun demikian, implementasi kegiatan pengelolaan di lapangan dan kepatuhan terhadap regulasi tersebut memerlukan kajian yang mendalam mengingat masih ada keterbatasan fasilitas, SDM dan dana yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan melakukan penghitungan dan pendataan timbulan, klasifikasi limbah, fasilitas dan pergerakan medis B3 dalam sistem pengelolaan limbah medis yang ada. Kemudian dilakukan pemetaan sebaran timbulan limbah, klasifikasi, pergerakan dan fasilitas pengelolaan limbah medis B3 dengan pembuatan peta spasial dan jalur pengangkutan limbah medis B3 dengan menggunakan Network Analysis pada Software Geographic Information System.Selain itu, penelitian ini ditujukan untuk dapat memilih alternatif teknis yang optimal terkait pengelolaan limbah B3 medis yang paling optimal dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metodologi yang digunakan adalah pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer dari 35 puskesmas yang ada di 11 kecamatan di Kota Depok berupa kegiatan sampling limbah medis padat B3 medis berdasarkan SNI 19-3964-1995 dan penyebaran kuesioner terbuka untuk menggali informasi mengenai pengelolaan limbah medis B3 di Puskesmas, kuesioner tertutup untuk mengetahui kondisi pengelolaan limbah medis B3 di Puskesmas.Teknik analisis data yang digunakan berupa deskriptif kualitatif yang dilihat dari nilai mean dan deskriptif kuantitatif dilihat dari hasil analisis regresi. Selain itu, penyebaran kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk menyederhanakan dan mendapatkan solusi alternatif dari permasalahan pengelolaan limbah medis B3 yang kompleks mulai dari pengurangan, pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, hingga penguburan atau penimbunan.Hasil survey titik lokasi diproses menggunakan bantuan Google Earth dan Maps, kemudian dianalisis menggunakan ArcGIS jalur pengangkutan limbah medis B3 dengan menggunakan Network Analysis pada Software Geographic Information System Hasil analisis deskriptif kualitatif menunjukkan telah dilakukan upaya pengelolaan limbah B3 di Puskesmas Depok. Sebanyak 100% Puskesmas telah memisahkan limbah medis B3 menjadi limbah infeksius (dikumpulkan di plastik kuning) dan benda tajam (yang dikumpulkan di safety box). Mayoritas puskesmas belum melakukan pelaporan limbah medis B3 secara rutindengan frekuensi 3 bulan sekali kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok.Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pemilahan dan pengurangan limbah B3, penyimpanan limbah B3 dan pengangkutan limbah B3 berpengaruh terhadap pengelolaan limbah B3.Nilai adjusted r square sebesar 0,591 atau 59,1% yang menunjukkan perubahan variabel dependen yang mampu diprediksi variabel independen adalah sebesar 59,1%.Beberapa peta tematik dibuat dengan (GIS) untuk mengidentifikasi pengelolaan limbah medis B3 Puskesmas di Kota Depok.Dari hasil dari pengolahan kuesioner AHP dapat disimpulkan satu pilihan yang dapat dioptimasi di tiap tahap pengelolaan limbah medis B3 yaitu tahap pengurangan limbah medis dipilih penerapan tata kelola yang baik, tahap pemilahan dipilih pemisahan menjadi 2 kategori, tahap penyimpanan dipilih ruang penyimpanan dengan pendingin, tahap pengangkutan dipilih dengan kendaraan roda 4 tertutup, tahap pengolahan dipilih sistem offsite, dan tahap penguburan dipilih metode secure landfill.
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Geographic InformationSystem (GIS), knowledge-base tata kelola limbah medis B3 |
Subjects: | Environmental Science and Technology Environmental Science and Technology > Hazardous Materials Science Paper > Research Report |
Divisions: | Lembaga Penelitian dan Pengembangan |
Depositing User: | Users 2 not found. |
Date Deposited: | 18 Jan 2019 06:53 |
Last Modified: | 18 Jan 2019 06:53 |
URI: | https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/2126 |
Actions (login required)
View Item |