Saputra, Edrizal (2020) PROSES PEMBENTUKAN KONSEP DIRI MELALUI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM MEMBANGUN PERSONAL BRANDING (Studi Kasus “RF” Mantan Narapidana Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Salemba, Jakarta). Tugas Akhir (S1) - thesis, UNIVERSITAS BAKRIE.
Preview |
Text (COVER)
00 Cover.pdf - Submitted Version Download (4MB) | Preview |
Text (BAB I-III)
01 BAB I-III.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
02 BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
03 BAB V.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (125kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
04 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (170kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
05 LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Stigma negatif yang terbentuk pada seorang mantan narapidana anak akan berakibat terciptanya labelisasi dan menyebabkan hambatan dalam proses pembentukan konsep diri hingga membangun personal branding-nya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis proses pembentukan konsep diri RF sebelum dan setelah dirinya berada di LPKA hingga dinyatakan bebas bersyarat, serta bagaimana upaya RF dalam membangun personal branding-nya. Analisis penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik oleh George Herbert Mead, dimensi konsep diri oleh Fitts, tahapan personal branding oleh Arruda, dan komunikasi antarpribadi oleh Joseph A. DeVito. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus tunggal tertanam, dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembinaan dari Petugas Pemasyarakatan (PP), serta keterlibatan organisasi salah satunya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) ketika RF berada di dalam LPKA mempengaruhi proses pembentukan konsep diri RF. Dalam intensitas interaksi komunikasi antarpribadi selama pembinaan tersebut, terjadi pertukaran simbol-simbol (interactionism symbolic) baik verbal maupun non-verbal yang memengaruhi pembentukan mind, self, dan society RF. Dimensi konsep diri internal RF yakni identitas dirinya pintar secara emotional quotient, dan berprestasi, perilakunya menunjukkan self-disclosure positif, begitu pula dengan self-acceptance yang ia miliki. Sementara, dimensi konsep diri eksternal RF yakni physical self-concept, percaya diri pada penampilannya. Personal self-concept menunjukkan senang berbicara di depan umum, social self-concept RF yakni senang bersosialisasi dengan semua orang, moral self-concept RF merasa lebih sabar dalam kehidupannya, dan family self-concept ingin membantu perekonomian keluarga melalui pekerjaan yang halal. Sementara tahapan personal branding RF memenuhi extract phase, menjadikan pandai berkomunikasi sebagai keunikannya, melakukan perbaikan reputasi dengan konsep diri positif yang ia bawa, dan telah menjadikan lingkungan tempatnya bekerja sebagai komunitas mereknya. Express phase RF yakni mengetahui dirinya sebagai mantan narapidana anak, dan mengkomunikasikan hal tersebut secara konsisten namun belum berkelanjutan karena ia hanya terbuka dengan orang yang dikehendaki sejalan dengan exude phase RF yang belum berani menunjukan siapa dirinya di media sosial.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir (S1) - ) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | komunikasi antarpribadi, konsep diri, interaksionisme simbolik, personal branding, mantan narapidana anak. |
Subjects: | Communication Science > Marketing Communications Thesis > Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Edrizal Saputra |
Date Deposited: | 02 Mar 2020 04:57 |
Last Modified: | 02 Mar 2020 04:57 |
URI: | https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/3319 |
Actions (login required)
View Item |