ANALISIS WACANA KRITIS PADA TAYANGAN WAWANCARA MONOLOG “MATA NAJWA MENANTI TERAWAN” DI TRANS7

Gufrano, Emiral (2023) ANALISIS WACANA KRITIS PADA TAYANGAN WAWANCARA MONOLOG “MATA NAJWA MENANTI TERAWAN” DI TRANS7. Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.

[thumbnail of COVER]
Preview
Text (COVER)
Cover.pdf - Submitted Version

Download (328kB) | Preview
[thumbnail of BAB I-III] Text (BAB I-III)
BAB I - III.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (695kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (65kB) | Request a copy
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version

Download (148kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (41kB) | Request a copy

Abstract

Program Mata Najwa merupakan salah satu produk jurnalistik berupa program talkshow yang memberi edukasi dan informasi kepada masyarakat. Berbagai isu dan topik telah dibahas dalam program acara yang dipandu oleh jurnalis Najwa Shihab. Terobosan baru dibuat oleh program Mata Najwa yakni mewawancarai kursi kosong untuk menyinggung penanganan pandemi oleh Menteri Kesehatan RI (Periode 2019-2020) Terawan Agus Putranto yang lama tidak muncul di hadapan publik sejak makin tingginya angka positif COVID-19. Sejatinya, wacana yang ada dalam produk jurnalistik tidak semata-mata ada dan muncul ke permukaan, melainkan terdapat nilai yang mengungkap kepentingan suatu masyarakat serta konstruksi realitas yang tidak netral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk bagaimana wacana yang berkembang dalam wawancara monolog program Mata Najwa episode Mata Najwa Menanti Terawan. Penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough yang menemukan makna dibalik wacana berdasarkan tiga level; 1) Dalam level mikrostruktual, teks monolog merepresentasikan kinerja Menteri Kesehatan Terawan yang kurang baik yang didukung oleh adanya relasi dan identitas yang dibentuk oleh Mata Najwa; 2) Dalam level mesostruktual, program Mata Najwa sebagai pihak yang memproduksi teks mengganggap tayangan ini sebagai peran media massa untuk menjadi penyambung aspirasi masyarakat meskipun dengan hal yang belum lumrah. Kemudian dalam konsumsi teks, terdapat perbedaan pendapat di masyarakat dalam memaknai tayangan; 3) Dalam level makrostruktual, secara situasional tayangan ini didasari pada situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (S1) - )
Uncontrolled Keywords: Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough, Monolog, Mata Najwa
Subjects: Communication Science > Journalism
Communication Science > Mass Media Communication
Communication Science > Multimedia Production
Thesis > Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Emiral Gufrano
Date Deposited: 04 Sep 2023 09:48
Last Modified: 04 Sep 2023 09:48
URI: http://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/8648

Actions (login required)

View Item View Item