ANALISIS MANAJEMEN KOMUNIKASI KRISIS STARLITE SKINCARE PADA KASUS KOSMETIK BERBAHAYA

Fitriani, Ika Nur (2025) ANALISIS MANAJEMEN KOMUNIKASI KRISIS STARLITE SKINCARE PADA KASUS KOSMETIK BERBAHAYA. Tesis (S2) - thesis, Universitas Bakrie.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
00.Cover.pdf - Accepted Version

Download (443kB)
[thumbnail of BAB I - III] Text (BAB I - III)
01. BAB I-III.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
02. BAB IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
03. BAB V.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (121kB) | Request a copy
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
04. Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version

Download (199kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
05. Lampiran.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (572kB) | Request a copy

Abstract

Krisis komunikasi menjadi tantangan signifikan bagi industri kecantikan, terutama ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan 55 produk kosmetik mengandung bahan berbahaya pada akhir tahun 2024. Salah satu brand yang terdampak adalah Starlite Skincare, sebuah usaha kecil menengah yang produknya terbukti mengandung asam retinoat tanpa sepengetahuan pemilik brand karena proses produksi dilakukan melalui sistem maklon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen komunikasi krisis yang diterapkan Starlite Skincare dalam menghadapi krisis tersebut, serta mengungkap alasan di balik strategi komunikasi yang dipilih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi media sosial, serta studi pustaka. Analisis dilakukan berdasarkan teori Situational Crisis Communication Theory (SCCT) dari Coombs yang mengklasifikasikan krisis ke dalam klaster dan strategi respons yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Starlite Skincare mengadopsi strategi respons rebuild melalui permintaan maaf terbuka, penarikan produk bermasalah, pemutusan kontrak dengan pabrik maklon, kompensasi kepada konsumen, serta tindakan hukum terhadap pabrik. Strategi ini dipilih karena krisis yang terjadi termasuk dalam klaster preventable dengan tingkat atribusi tanggung jawab tinggi. Respons cepat, komunikasi yang empatik dan transparan, serta pemanfaatan media sosial secara efektif menjadikan Starlite mampu mempertahankan kepercayaan konsumen dan meminimalisir kerusakan reputasi. Penelitian ini menegaskan pentingnya manajemen komunikasi krisis yang adaptif dan responsif, bahkan bagi UMKM, untuk menjaga keberlangsungan dan citra merek di tengah krisis.

Item Type: Thesis (Tesis (S2) - )
Uncontrolled Keywords: komunikasi krisis, kosmetik berbahaya, SCCT, Starlite Skincare, strategi komunikasi, UMKM.
Subjects: Management > Company Sustainability
Communication Science > Corporate Communication
Communication Science > Digital Communication
Communication Science > Marketing Communications
Communication Science > Social Media
Thesis > Thesis (S2)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Magister Ilmu Komunikasi
Depositing User: Ika Nur Fitriani
Date Deposited: 03 Sep 2025 04:21
Last Modified: 03 Sep 2025 04:21
URI: https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/12096

Actions (login required)

View Item View Item