Putri, Annisa (2025) Menelusuri Suara Anak Broken Home dalam Mengekspresikan Diri melalui Media Sosial Instagram : Studi Netnografi Pada Tagar #BeraniCerita akun @Behome.id. Tesis (S2) - thesis, Universitas Bakrie.
![]() |
Text (Cover)
00.Cover.pdf - Accepted Version Download (492kB) |
![]() |
Text (BAB I - III)
01.BAB I-III.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB IV)
02.BAB IV.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB V)
03.BAB V.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (155kB) | Request a copy |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
04.BAB Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version Download (155kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
05.BAB Lampiran.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan menelusuri ekspresi diri dan pengalaman anak-anak dari keluarga broken home yang diungkapkan melalui unggahan dan interaksi pada tagar #BeraniCerita di akun Instagram @behome.id. Metode penelitian yang digunakan adalah netnografi, dengan menganalisis narasi teks, visual, serta interaksi digital yang muncul dari unggahan partisipan. Analisis dilakukan dengan memadukan kerangka teori Masspersonal Communication Model (MPCM) dan Psikologi Kultural (Heine, 2024) untuk memahami bagaimana ekspresi diri personal dapat dipublikasikan secara massal, serta bagaimana budaya memengaruhi dan dibentuk kembali oleh praktik komunikasi digital. Hasil penelitian menemukan lima tema utama dari narasi anak broken home, yaitu: (1) penyembuhan diri dan ketahanan emosional, (2) luka masa kecil dan dampaknya terhadap identitas, (3) ketangguhan perempuan dan peran ibu, (4) ketiadaan figur ayah atau ibu serta dinamika keluarga, dan (5) harapan, penerimaan, serta rekonstruksi makna hidup. Temuan ini menunjukkan bahwa ekspresi diri di Instagram tidak hanya bersifat individual, tetapi juga kolektif, dengan dukungan komunitas digital yang memberi validasi, empati, dan solidaritas emosional. Perspektif psikologi kultural menjelaskan bahwa ekspresi diri anak broken home di ruang digital merupakan bentuk negosiasi identitas terhadap norma budaya Indonesia yang mengidealkan keluarga harmonis, sekaligus menciptakan budaya komunikasi baru yang lebih terbuka dan inklusif. Penelitian ini juga memperkaya teori Masspersonal Communication dengan menambahkan peran komunitas sebagai variabel moderasi, yang memengaruhi hubungan antara self-disclosure individu dan penerimaan publik. Secara akademis, penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan studi komunikasi digital di Indonesia dengan menekankan pentingnya pendekatan lintas disiplin. Secara praktis, penelitian ini menegaskan bahwa komunitas digital dapat berfungsi sebagai ruang penyembuhan kolektif bagi kelompok rentan, sekaligus sebagai agen perubahan budaya komunikasi.
Item Type: | Thesis (Tesis (S2) - ) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | netnografi, broken home, ekspresi diri, media sosial, Instagram, mass personal communication, psikologi kultural. |
Subjects: | Communication Science Communication Science > Social Media Thesis > Thesis (S2) |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Magister Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Annisa Putri |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 03:43 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 03:43 |
URI: | https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/12286 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |