Azzahra, Jasmina (2025) Makna Patah Hati dalam Video Musik “Back To December” oleh Taylor Swift (Analisis Semiotika Roland Barthes). Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.
![]() |
Text (Cover)
00. Cover.pdf - Accepted Version Download (562kB) |
![]() |
Text (BAB 1-3)
01. BAB I-III.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 4)
02. BAB IV.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 5)
03. BAB V.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (141kB) | Request a copy |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
04. BAB Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version Download (146kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
05. Lampiran.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (191kB) | Request a copy |
Abstract
Video musik merupakan media yang mampu menyampaikan emosi secara visual dan naratif, salah satunya adalah video musik Back To December oleh Taylor Swift yang memuat pesan emosional tentang patah hati dan penyesalan. Penelitian ini bermaksud untuk menguraikan makna patah hati dalam video musik tersebut berdasarkan teori semiotika Roland Barthes yang terdiri dari tiga lapisan makna yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah video musik Back To December dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Teknik uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi interteks. Secara denotatif, video menampilkan musim dingin, kesendirian, dan aktivitas menulis surat sebagai gambaran nyata situasi emosional tokoh utama. Secara konotatif, elemen visual seperti salju, ruang tertutup, serta gestur termenung dan menangis merepresentasikan patah hati, rasa bersalah, dan keinginan memperbaiki masa lalu. Pada tataran mitos, video memperkuat konstruksi budaya bahwa perempuan lebih ekspresif dan cenderung menyesali keputusan cinta, sedangkan laki-laki memendam luka dalam diam, serta mengusung narasi bahwa cinta sejati sering disadari setelah kehilangan. Dari perspektif psikologis, visual kesendirian dan minim interaksi mencerminkan emotional numbness, rumination, serta kebutuhan symbolic closure pada tokoh perempuan, sementara tokoh laki-laki menunjukkan emotional suppression. Keseluruhan representasi menegaskan bahwa patah hati bukan sekadar penderitaan, tetapi juga proses pendewasaan emosional dan pembentukan kesadaran diri.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir (S1) - ) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makna Patah Hati, Video Musik, Semiotika, Roland Barthes, Taylor Swift |
Subjects: | Communication Science Communication Science > Cultural Studies Communication Science > Interpersonal Communication Communication Science > Semiotics and Consumer Culture Thesis |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Jasmina Azzahra |
Date Deposited: | 01 Sep 2025 16:08 |
Last Modified: | 01 Sep 2025 16:08 |
URI: | https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/11991 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |