MAKNA SIMBOLIK ULAP-ULAP BALE GEDE SEBAGAI IMPLEMENTASI HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PENCIPTA

Wijaya Otto, Cindy (2025) MAKNA SIMBOLIK ULAP-ULAP BALE GEDE SEBAGAI IMPLEMENTASI HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PENCIPTA. Tugas Akhir (S1) - thesis, Universitas Bakrie.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
COVER.pdf - Accepted Version

Download (601kB)
[thumbnail of BAB 1-3] Text (BAB 1-3)
BAB 1-3.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 5] Text (BAB 5)
BAB 5.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (284kB) | Request a copy
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version

Download (294kB)
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (417kB) | Request a copy

Abstract

Dalam budaya Hindu Bali, ulap-ulap, kain putih bergambar aksara suci dan simbol-simbol suci untuk memohon keselamatan dan menetralkan unsur negatif dan menghadirkan kekuatan suci Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna simbolik Ulap-ulap pada Bale Gede sebagai implementasi hubungan manusia dengan Pencipta. Sebagai struktur utama rumah adat Bali yang memiliki tujuan religius dan sosial, Bale Gede berfungsi sebagai pusat upacara keluarga seperti Manusa Yadnya, Dewa Yadnya, dan lainnya. Analisis semiotika Charles Sanders Peirce dan teori simbol F.W. Dillistone, yang melihat simbol sebagai jembatan antara makna transendental dan realitas konkret, digunakan dalam penelitian ini. metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan membaca literatur-literatur agama dan kebudayaan Hindu Bali, dilengkapi wawancara dengan tokoh agama sebagai pelengkap pemaknaan Ulap-ulap Bale Gede. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol-simbol pada Ulap-ulap merepresentasikan perlindungan, kesucian, dan keseimbangan kosmis. Makna ini terkait dengan filosofi Tri Hita Karana, terutama aspek Parahyangan. Ini juga mendukung harmoni dengan alam dan sesama. Ulap-ulap memiliki fungsi simbolik yang lebih dari sekadar religius. Hal ini juga membantu dalam bagaimana manusia khususnya masyarakat Hindu Bali berpikir, bekerja dan melaksanakan kegiatan sehari-hari, dan berkomunikasi dengan orang lain, juga membantu generasi muda memahami nilai-nilai spiritual. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian ini, simbol-simbol seperti Ulap-ulap Bale Gede memainkan peran strategis dalam mempertahankan warisan budaya dan spiritual masyarakat Hindu Bali di era globalisasi.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir (S1) - )
Uncontrolled Keywords: Komunikasi Lintas Budaya, Semiotika, Teori Simbol Dillistone, Ulap-ulap Bale Gede
Subjects: Philosophy. Psychology. Religion > Philosophy (General)
Philosophy. Psychology. Religion > Speculative Philosophy
Philosophy. Psychology. Religion > Aesthetics
Philosophy. Psychology. Religion > Ethics
Communication Science > Cultural Studies
Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Communication Science > Interpersonal Communication
Communication Science > Semiotics and Consumer Culture
Marketing > eCommerce
Thesis
Thesis > Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Cindy Wijaya Otto
Date Deposited: 18 Sep 2025 03:57
Last Modified: 18 Sep 2025 03:57
URI: https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/12605

Actions (login required)

View Item View Item