Eliza, Naila (2016) KARAKTERISTIK KIMIA, TOTAL SENYAWA FENOLIK, DAN SIFAT ORGANOLEPTIK TEMPE DENGAN PENAMBAHAN BEKATUL, KITOSAN, DAN GLUCONO DELTA-LACTONE. Tugas Akhir (S1) - thesis, UNIVERSITAS BAKRIE.
Preview |
Text (pdf)
00 COVER.pdf - Submitted Version Download (914kB) | Preview |
Text (pdf)
01 BAB I-III.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (498kB) | Request a copy |
|
Text (pdf)
02 BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (375kB) | Request a copy |
|
Text (pdf)
03 BAB V.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (97kB) | Request a copy |
|
Text (pdf)
04 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (218kB) | Request a copy |
|
Text (pdf)
05 DAFTAR LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (758kB) | Request a copy |
Abstract
Tempe merupakan makanan dengan konsumsi yang cukup tinggi di Indonesia. Kedelai yang merupakan bahan baku dalam pengolahan tempe masih harus diimpor, karena produksi kedelai yang belum mencukupi. Penambahan bekatul dapat digunakan sebagai substitusi kedelai dalam pengolahan tempe. Bekatul diketahui memiliki kandungan total senyawa fenolik yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia, total senyawa fenolik (TSF) , dan sifat organoleptik tempe dengan penambahan bekatul, kitosan, dan glucono delta-lactone (GDL). Formulasi bahan baku tempe yang digunakan: formulasi 1 (kedelai:bekatul (8:2) + larutan kitosan 2% + larutan GDL 0,4%); formulasi 2 (kedelai:bekatul (7:3) + larutan kitosan 2% + larutan GDL 0,4%); dan formulasi 3 (kedelai:bekatul (6:4) + larutan kitosan 2% + larutan GDL 0,4%). Sebagai pembanding digunakan kontrol 1 (kedelai) dan kontrol 2 (kedelai + larutan kitosan 2%). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan TSF seiring dengan meningkatnya penambahan bekatul (p<0,05). Penambahan bekatul, kitosan, dan GDL dalam pembuatan tempe menyebabkan penurunan kadar air produk akhir (p<0,05), berkaitan dengan kehilangan bahan kering dan penguapan selama proses fermentasi. Peningkatan penambahan jumlah bekatul menyebabkan penurunan kadar protein (p<0,05) tempe, tetapi tidak mempengaruhi kadar lemaknya (p>0,05). Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa formulasi 1 memperoleh tingkat kesukaan tertinggi oleh panelis bila dibandingkan dengan formulasi 2 dan formulasi 3.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir (S1) - ) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bekatul, glucono delta-lactone (GDL), kitosan, tempe, total senyawa fenolik |
Subjects: | Customer Satisfaction Food Science and Technology > Food Fermentation Food Science and Technology Agriculture > S Agriculture (General) Thesis > Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer > Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Naila Eliza |
Date Deposited: | 14 Sep 2016 06:54 |
Last Modified: | 14 Sep 2016 06:54 |
URI: | https://repository.bakrie.ac.id/id/eprint/366 |
Actions (login required)
View Item |